BAMBU DALAM KONSTRUKSI

Konstruksi bambu adalah ilmu yangsangat kompleks, Pada tahun 1980 - an konstruksi bambu mengalamiperkembangan yang luar biasa, walaupun pada pembangunan di Indonesiahal itu belum terwujud dan bahkan masih memiliki kesan sebagai bahanbangunan rakyat miskin.sehingga sayangnya studi yang mendetail tentangkekuatan bambu di Indonesia sebagai konstruksi masih langka dan tidaklengkap.

Konstruksi Bambu dan alang- alang cukup populer untukpertimbangan. karena Bahan ini adalah murah dan berkelimpahan, orangawam dapat membangun rumah mereka sendiri dengan perkakas yangsederhana dengan ketrampilan dan metoda yang diperlukan untukkonstruksi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perumahan, bangunandan perencanaan, mendetil banyak dari metoda-metoda konstruksitradisional ini , mendiskusikan hasil-hasil dari percobaan-percobaan,dan melaksanakan di dalam banyak negara untuk mengembangkanteknik-teknik baru dalam membangun dengan bambu dan alang- alang ini.

Pada umumnya, bagian bangunan yang dapat dibuat dari bambu jauh lebih murahjika dibandingkan dengan bahan bangunan lain untuk kegunaan yang sama.Bambu terdapat hampir di seluruh Indonesia. Bambu adalah bahan ramuanyang penting sebagai pengganti kayu biasa bagi penduduk desa. Pendudukdesa menanamnya di halaman rumah, pada lereng gunung, sepanjang sungaiatau jurang, dan sebagainya.

Bambu bersifat tahunan, sepertirumput ,tumbuhan berkayu dan pemusatan mereka yang terbesar danpenggunaannya tersebar luas di perbatasan bagian tenggara dari asia danpulau-pulau dari India ke Cina daratan dan dari Jepang ke Indonesia diantara pulau-pulau. tumbuhan itu juga ditemukan di Afrika, Australia,dan di dalam Belahan bumi yang Barat, dari Southern United States ke Argentina dan Cili.

Pertumbuhan dari bambu itu cepat, sekitar 7cm sampai dengan 40 cm per hari di dalam kondisi ideal. Perkebunanbambu besar-besaran telah dibentuk di Jepang, India, dan negara-negaralain. Pembusukan yang cepat dari bambu secara tradisional berartistruktur-struktur yang harus dibangun kembali setiap dua atau tigatahun. Dengan perlakuan pemeliharaan yang tepat, hidup dari pelindungbambu dapat diperpanjang 15 tahun atau lebih panjang.
 Bambu biasanya kurang tahan lama karena mengandung banyak kanji yang disukai oleh rayap dan menjadi tempat tumbuh yang baik bagi cendawan akibatsuhu dan kelembaban tinggi di daerah tropis. Bambu memiliki 50 - 55%lebih banyak selulosa daripada kayu. TAnpa perhatian pada pengawetanmaka konstruksi bambu tahan lama 2- 3 tahun saja. sedangkan denganpengawetan dan pemeliharaan yang memadai dapat tahan lama > 15tahun. Bambu harus tua, berwarna kuning jernih atau hijau tua, dalamhal terakhir berbintik putih pada pangkalnya, berserat padat denganpermukaan yang mengkilap. Di tempat ruas tidak boleh ada yang pecah.
Mutu bambu diperngaruhi terutama oleh- Masa memotong batang bambu.- Perawatan dan pengeringan bambu.- Pengawetan bambu.

Penentuan sifat- sifat mekanis bambu berdasarkan prasyarat bahwa bambu yangdigunakan dalam pembangunan merupakan bahan bangunan yang kering dengankadar air 12%. Hal ini merupakan kadar air kesetimbangan padakelembapan udara 70 % yang dapat dianggap sebagai nilai rata- rata yangwajar pada iklim tropis.
Kemudian, perlu diperhatikan bahwabatang bambu berbentuk pipa yang ujung kaki dan ujung kepalanyaberbeda- beda pada garis tengah maupun tebal dindingnya.

Dalampenentuan sifat mekanika selalu perlu ditentukan nilai rata- ratasebagai berikut :
D = 1/4 x (82 + 81 + 83 + 82 ) = 82 mm
d = 1/4 x (6.3 + 6.4 + 6.5 + 6.4 + 6.6 + 6.4 + 6.5 +6.5) = 6.45 mm

Berat jenis berbeda- beda menurut jenis bambu (ρ = 670 - 720 kg/m3) dan padabagian batang mana yang diperhatikan (ρ = 570 - 760 kg/m3), serta padabagian dinding batang dalam (ρ = 370 - 830 kg/m3) atau bagian luar (ρ =700 - 850 kg/m3). Kemudian juga dapat diamati bahwa berat jenis cepatturun sesuai proses pengeringan. Namun, untuk konstruksi bangunan bambu(bahan bangunan yang kering dengan kadar air 12% ) berat jenis bambu diIndonesia dianggap rata- rata sebagai 700 kg/m3.

Kekuatan geser adalah ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya menahan gaya- gayayang membuat suatu bagian bambu bergeser dari bagian lain didekatnya.Kekuatan geser berbeda- beda pada tebalnya dinding batangbambu (kekuatan geser pada dinding 10 mm menjadi 11% lebih rendahdaripada dinding bambu setebal 6 mm), dan pada bagian ruas dan bagiandi antara ruas batang bambu. Bagian batang tanpa ruas memiliki kekuatanterhadap gaya geser yang 50% lebih tinggi daripada batang bambu yangberuas. Di Indonesia kekuatan geser yang diizinkan II arah serat adalah2.45 N/mm2.

Kekuatan tarik bambu untuk menahan gaya- gaya tarikberbeda- beda pada bagian dinding batang dalam atau bagian luar. garistengah batang (batang yang langsing memiliki ketahanan terhadap gayatarik yang lebih tinggi), serta pada bagian batang mana yang digunakankarena bagian kepala memiliki kekuatan terhadap gaya tarik yang 12 %lebih rendah dibandingkan dengan bagian batang kaki, Di Indonesiategangan tarik yang diizinkan II arah serat adalah 29.4 N/mm2.

Kekuatanlentur adalah kekuatan untuk menahan gaya- gaya yang berusahamelengkungkan batang bambu atau menahan muatan mati atau hidup. Karenabambu merupakan bahan yang elastis, maka lendutan yang terjadi sesuaikekuatan bahan menjadi ahak tinggi (rata- rata 1/20). Hal ini perludiperhatikan pada pembangunan gedung, dimana lendutan konstruksibiasanya tidak boleh melebihi 1/300 dari lebar bentang. Di Indonesiategangan lentur yang diizinkan adalah 9.8 N/mm2.

Kekuatan tekanbambu untuk menahan gaya- gaya tekan berbeda- beda pada bagian ruas danbagian diantara ruas batang bambu, Bagin batang tanpa ruas memilikikekuatan terhadap gaya tekan yang 8 - 45 % daripada batang bambu yangberuas, Di Indonesa tegangan tekan yang diizinkan II arah serat adalah7.85 N/mm2.

Modul elastis. Bambu yang berbentuk pipa danberbentuk langsing lebih menguntungkan dibandingkan batang yang utuhkarena nilai kekuatannya lebih tinggi. Kepadatan serat kokoh padabagian dinding luar batang bambu meningkatkan kekuatan maupunelastisitas. Seperti pada bahan bangunan kayu, modul elastis menurun (5- 10 %) dibawah beban yang meningkat. Di Indonesia modul elastis dapatdiperhitungkan dengan 20 kN/mm2.

Sistim rangka batang bambu
istimrangka batang bambu merupakan struktur bangunan yang sangat efisienterhadap penurunan dan getarn tanah. (Gempa bumi) dan terhadap tekanandinamis (angin sebagai gaya horizontal). Sebagai konstruksi ringan(bobot konstruksi lantai, dinding, maupun atap ) menjadi sedikit dandengan titik buhul pada sistem rangka batang yang bekerja sebagaiengsel, semua batang dapat bergerak sedikit tanpa mempengaruhikestabilan konstruksi. Bahan bangunan bambu serta strukturnya dapatberubah- ubah bentuknya secara luas dan dengan demikian akanmenghasilkan pemusnahan energi.

Berdasarkan pertimbangan diatas,maka sistem rangka batang bambu dapat diterapkan untuk kerangka rumahdi daerah rawan gempa bumi, pembangunan rumah panggung, konstruksidinding rangka, pelat lantai, maupun atap. Bambu juga dapatdimanfaatkan sebagai tulangan beton. Selain untuk bahan bangunanstruktur, bambu dapat digunakan sebagai perlengkapan bangunan sepertipintu dan jendela maupun perlindungan pembukaan dinding terhadapmatahari (sirip, krepyak, kerai(, pipa dan pompa air serta konstruksipagar.

Menggunakan bambu sebagi bahan bangunan rangka batang menuntut diperhatikannya masalah berikut.-Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga dancendawan, terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah,- Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang serangga jika tidak diawetkan langsung.- Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan perawatan khusus.-Kekuatan dan daya tahan memudar seturut umurnya (contoh kerusakanpektin yang mengikat serat selulosa oleh bahan yang bersifat alkaliatau kehilangan struktur sel oleh serangga yang memakan kanjinya).- Jangan menggunakan paku baha sebagai alat sambungan bambu, tetapi gunakan pasak kayu/ bambu serta pengikatan.- Jangan menggunakan bambu yang retak atau sudah terserang oleh serangga.- Jangan menggunakan bambu yang dipotong diluar musim yang tepat.


JENIS-JENIS BAMBU YANG BERNILAI EKONOMI

Bambusa bambos (L.) Voss
Nama lokal: bambu ori, jawa: pring ori
Tinggi, diameter dan warna batang:Tinggi mencapai 30 m (dinding batang sangat tebal dan batang berbulu tebal); 15-18 cm (jarak buku 20-40 cm); hijau muda.
Tempat tumbuh:Tanah basah, di sepanjang sungai.
Budidaya:Jaraktanam 6 m x 6 m. Pemberian pupuk kompos 5-10 kg pada saat penanamanberguna untuk pertumbuhan awal. Pemupukan dengan NPK akan meningkatkanbiomasa. Jenis ini kurang cocok untuk skala luas karena berdurisehingga menyulitkan dalam pemanenan. Penebangan dapat dilakukan denganmemotong setinggi 2 m dari atas tanah.
Pemanenan dan Hasil:panendapat mulai dilakukan setelah umur 3-4 tahun. Sisakan 8-10 batangsetiap rumpun untuk mempertahankan tingkat produksi. Hindaripengambilan risoma untuk perbanyakan karena dapat merusak rumpun.Produktivitas tahunan dapat mencapai sekitar 5000-8000 batang/ha.
Manfaat:Rebungnya(sayuran), daunnya (makanan ternak), dan bibitnya (bahan makanansekunder) sampai dengan batangnya (keperluan rumah tangga dan bahandasar bangunan). Jenis ini berguna sebagai pengendali banjir biladitanam disepanjang sungai dan pelindung tanaman dari angin kencang.Batangnya dipakai untuk industri pulp, kertas dan kayu lapis. Jenis inijuga dapat dipakai sebagai bahan dasar pembuatan semir sepatu, lemperekat, kertas karbon dan kertas kraft tahan air. Rendaman daunbambunya dipakai untuk penyejuk mata dan mengobati penyakit (bronkitis,demam, dan gonorrhoea).

Bambusa vulgaris Schrader ex Wendland 
Nama lokal: pring ampel, bambu ampel, haur
Tinggi, diameter dan warna batang:Tinggimencapai 10-20 m (batang berbulu sangat tipis dan tebal dinding batang7-15 mm); 4-10 cm (jarak buku 20-45 cm); kuning muda bergaris hijau tua.
Tempat tumbuh:Mulaidataran rendah hingga ketinggian 1200 m, di tanah marjinal atau disepanjang sungai, tanah genangan, pH optimal 5-6,5, tumbuh paling baikpada dataran rendah.
Budidaya:Jarak tanam 8 m x 4 m (312rumpun/ha). Pemberian pupuk sangat dianjurkan untuk meningkatlkanhasil. Dosis pupuk per ha adalah 20-30 kg N,0-15 kg P, 10-15 kg K dan20-30 kg Si. Pembersihan cabang berduri dan dasar rumpun tua akanmeningkatkan produksi batang bambu dan mempermudah pemanenan.
Pemanenan dan Hasil:Pemanenandapat dimulai setelah tanaman berumur 3 tahun, puncak produksi mulaiumur 6-8 tahun. Rebung dapat dipanen 1 minggu setelah keluar daripermukaan. Satu rumpun dalam setahun dapat menghasilkan 3-4 batangbaru. Produksi tahunan diperkirakan menghasilkan sekitar 2250 batangatau 20 ton berat kering/ha.
Manfaat:Air rebusan rebung mudabambu kuning dimanfaatkan untuk mengobati penyakit hepatitis. Batangnyabanyak digunakan untuk industri mebel, bangunan, perlengkapan perahu,pagar, tiang bangunan dan juga sangat baik untuk baha baku kertas.

Dendrocalamus asper (Schultes f.) Backer ex Heyne 
Nama lokal: bambu petung, buluh betung, bulu jawa, betho.
Tinggi, diameter dan warna batang:Tinggimencapai 20-30 m (batang berbulu tebal dan ebal dinding batang 11-36mm); 8-20 cm (jarak buku 10-20 cm di bagian bawah dan 30-50 cm dibagian atas); coklat tua.
Tempat tumbuh:Mulai dataran rendahhingga ketinggian 1500 m, tumbuh terbaik pada ketinggian antara 400-500m dengan curah hujan tahunan sekitar 2400 mm. Tumbuh di semua jenistanah tetapi paling baik di tanah yang berdrainase baik.
Budidaya:Jaraktanam 8m x 4m (312 rumpun/ha). Pemberian pupuk sangat dianjurkan untukmeningkatkan hasil. Dosis pupuk setiap tahun adalah 100-300 kg/ha NPK(15:15:15). Untuk memperbanyak rebung baru sangat dianjurkan untukmemberi seresah di sekitar rumpun.
Pemanenan dan Hasil:Pemanenandapat dimulai setelah tanaman berumur 3 tahun, puncak produksi mulaiumur 5-6 tahun; untuk pemanenan rebung dilakukan satu minggu setelahrebung muncul ke permukaan. Satu rumpun dewasa dapat menghasilkan 10-12batang baru per tahun (dengan 400 rumpun menghasilkan sekitar 4500-4800batang/ha). Produktivitas tahunan rebung dapat menghasilkan 10-11 torebung/ha dan untuk 400 rumpun per ha dapat mencapai 20 ton rebung.
Manfaat:Rebungdari jenis ini adalah rebung yang terbaik dengan rasanya yang manisdibuat untuk sayuran. Batangnya digunakan untuk bahan bangunan(perumahan dan jembatan), peralatan memasak, bahkan juga untukpenampung air. Banyak digunakan untuk konstruksi rumah, atap dengandisusun tumpang-tindih, dan dinding dengan cara dipecah dibuat plupu.

Dendrocalamus strictus (Roxb.) Nees
Nama lokal: bambu batu
Tinggi, Diameter dan Warna batang:Tinggimencapai 8-16 m (batang berbulu tebal dan tebal dinding batang hingga 1cm); 2,5-12,5 cm (jarak buku 30-45 cm); hijau – kekuningan – buram.
Tempat tumbuh:Disegala jenis tanah, khususnya tanah liat berpasir dengan drainase yangbaik dengan pH 5,5-7,5. Ketinggian dari permukaan laut sampai dengan1200 dengan curah hujan optimal per tahun 1000-3000 mm.
Budidaya:Iklimdan jenis tanah memegang kunci dalam keberhasilan penanaman jenis ini.Jika tanahnya miskin hara atau terlalu kering atau kena penyakit akanmempengaruhi elastisitas bambu (mudah patah) dan bisa menyebabkankerontokan daun. Suhu haruslah berkisar antara 20-30 derajat C (min 5derajat C, maks 45 derajat C). Aplikasi penyubur NPK sangat dianjurkan(misal campuran 15:15:15 untuk 200 kg/ha). Jarak tanam 3-5 m x 3-5 m(400-1000 rumpun/ha).
Pemanenan dan Hasil:Dilakukan setelah3-4 tahun. Pemotongan dapat dilakukan kurang dari 30 cm di atas tanahdan / diatas jarak buku ke dua. Produktivitas tahunan dari penanaman400 rumpun bisa mencapai sekitar 3,5 ton bamboo atau dengan 200 rumpunbisa mencapai 2,8 ton bamboo.
Manfaat:Digunakan untuk bahanindustri pulp dan kertas, kayu lapis, bangunan, mebel, anyaman,peralatan pertanian, dan peternakan. Daunnya digunakan untuk makananternak.

Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz 
Nama lokal: bambu apus, pring apus, peri
Tinggi, Diameter dan Warna batang:Tinggimencapai 8-30 m (batang berbulu tebal dan tebal dinding batang 1,5 cm);4-13 cm (jarak buku 20-75); hijau keabu-abuan cenderung kuningmengkilap.
Tempat tumbuh:Jenis ini dapat tumbuh di dataranrendah, dataran tinggi (atau berbukit-bukit) sampai dengan 1500 m.Bahkan juga dapat tumbuh di tanah liat berpasir.
Budidaya:Penanamanjenis ini sebaiknya dilakukan antara bulan Desember samapai Maret.Untuk meningkatkan produktivitasnya dapat diberi pupuk kompos ataupupuk kimia, jarak tanam 5-7 m2.
Pemanenan dan Hasil:Dilakukansetelah 1-3 tahun pada musim kering (antara April sampai Oktober) padabatang yang sudah berumur lebih dari 2 tahun. Produktivitas dalam saturumpun adalah 6 batang. Produktivitas tahunannya dapat menghasilkansekitar 1000 batang/ha.
Manfaat:Biasanya digunakan sebagaitanaman pagar penghias. Batangnya juga dapat dipakai sebagai alatpembuatan pegangan payung, peralatan memancing, kerajinan tangan (rakbuku), industri pulp dan kertas dan penghalau angin kencang(wind-break).

Gigantochloa atroviolacea Widjaja 
Nama lokal: bambu hitam, pring wulung, peri laka
Tinggi, Diameter dan Warna batang:Tinggimencapai 2 m (batang berbulu tipis/halus dan tebal, dinding batanghingga 8 mm); 6-8 cm (jarak buku 40-50 cm); Dari hijau-coklattua-keunguan atau hitam.
Tempat tumbuh:Ditanah tropisdataran rendah, berlembab, dengan curah hujan per tahun mencapai1500-3700 mm, dengan kelembaban relatif sekitar 70% dan temperatur20-32 derajat C. Dapat pula tumbuh di tanah kering berbatu atau tanah(vulkanik) merah. Jika ditanam di tanah kering berbatu, warna ungu padabatang akan kelihatan semakin jelas.
Budidaya:Jarak tanam 8m x 7 m (200 rumpun/ha). Dianjurkan untuk selalu memperhatikan tentangpengairan, pembersihan gulma dan penggemburan tanah secaraterus-menerus selama 2-3 tahun setelah awal penanaman. Pembersihandasar rumpun tua dan penggalian ulang tanah akan meningkatkan produksirebung.
Pemanenan dan Hasil:Pemanenan dapat dimulai setelahtanaman berumur 4-5 tahun dengan hasil produksi 20 batang per 3 tahun(atau dengan 200 rumpun/ha dapat menghasilkan sekitar 4000 batang/hadalam 3 tahun).
Manfaat:Digunakan untuk bahan pembuataninstrumen musik seperti angklung, calung, gambang dan celempung. Jugaberfungsi untuk bahan industri kerajinan tangan dan pembuatan mebel.Rebungnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.

Gigantochloa pseudoarundinacea (Steudel) Widjaja 
Nama lokal: bambu andong, gambang surat, peri
Tinggi, Diameter dan warna batang:Tinggimencapai 7-30 m (batang berbulu tebal dan tebal dinding batang hingga 2cm); 5-13 cm (jarak buku hingga 40- 45 cm); hijau kehijau-kuningan atauhijau muda.
Tempat tumbuh:Di tanah liat berpasir/tanahberpasir dengan ketinggian hingga 1200 m di atas permukaan laut dengancurah hujan per tahun 2350-4200 mm, temperatur 20-32 derajat C dengantingkat kelembaban relatif sekitar 70%.
Budidaya:Jarak tanam8 m x 8 m. Pemberian pupuk organik maupun pupuk kompos pada awalpenanaman sangat berguna sekali bagi peningkatan produksi. Jugadianjurkan untuk dilakukan pembersihan gulma, diperhatikan tentangpengairan serta penggemburan tanah. Pembersihan dasar rumpun tua danpenggalian ulang tanah akan memacu pertumbuhan batang baru.
Pemanenan dan Hasil:Pemanenandapat dimulai setelah berumur 3 tahun dengan memotong batang tepat diatas tanah dan sebaiknya dipilih musim kering untuk memanennya. Untukregenerasi batang baru dianjurkan untuk menggali ulang dan menutupdasar batang sisa panen dengan plastik. Hasil produksi tahunan untuk275 rumpun/ha menghasilkan sekitar 1650 batang/ha atau 6 batang/rumpun.
Manfaat:Digunakanuntuk bahan bangunan, pipa air, mebel, peralatan rumah tangga, sumpitmakan, tusuk gigi, dan peralatan musik. Rebungnya dapat dimasak menjadisayuran. (sumber : berbagai sumber)


No comments: