Fengshui

 Penataan Ruang Tamu Sesuai Feng Shui

Dalam fengshui, ruang tamu berfungsi sebagai jantung dari sebuah rumah. Bentuknya harus segi empat siku-siku, tidak baik jika ada lengkung ataupun potongan diagonal. Bentuk ruang tamu atau ruang keluarga yang terpotong dalam feng shui tidak baik karena digambarkan sebagai hilangnya sebagian keluarga sehingga keluarga akan tercerai berai.

Selain itu, penataan lay-out furniture di dalam ruang tamu harus ditata beraturan sehingga energi positif atau chi di dalamnya dapat mengalir dengan baik. Gunakan material kilap (gloss) seperti cermin atau aquarium untuk mementalkan energi buruk dan material vegetasi atau tanaman hias untuk membelokkan arah chi.

Hiasan dan pajangan dalam feng shui juga harus teratur. Tidak boleh ada pajangan lukisan adu ayam ataupun dua binatang yang sedang berkelahi karena dianggap bisa membuat suasana rumah panas sehingga sering terjadi pertengkaran. Dewasa ini banyak penghuni rumah yang memajang lukisan bertema hewan yang sesuai dengan shio-nya. Hal ini dipercaya dapat membawa kemakmuran serta meningkatkan kewibawaan pemilik rumah.

Lukisan naga dianggap bisa meningkatkan kewibawaan, demikian halnya harimau dan ular. Lukisan kuda, kerbau dan ayam mengesankan karakter pemilik yang tegas dan pekerja keras dll.

 

 

Bangunan/ Rumah Tusuk Sate

 
Sudah sangat akrab di telinga kita, terdengar pendapat untuk tidak menempati atau membeli bangunan yang berada di posisi tusuk sate (T-junction). Sehingga tidak mengherankan jika bangunan yang terletak pada posisi tersebut kurang diminati (sulit terjual & harganya relatif miring). Namun, tidak jarang pula ditemui, banyak bangunan (rumah/kantor), yang tusuk sate dan tidak terlihat ada masalah yang berarti bagi penghuninya. Lalu, bagaimana yang sebenarnya?

Tidak semua ‘tusuk sate’ itu buruk. Ada kondisi tertentu yang aman-aman saja, atau bahkan menguntungkan memiliki bangunan yang tusuk sate. Pertama, jika jalan yang menusuk adalah jalan kecil/ sepi. Feng shui adalah menganalisis energi yang dibawa oleh angin. Bangunan yang baik secara feng shui, harus mendapatkan angin yang cukup (tidak boleh terlalu deras, dan tidak boleh terlalu sedikit). Jika terlalu deras, akan menyebabkan penghuni tidak sempat menikmati energi yang baik tersebut. Bagi yang ‘kuat’, situasi ini bukan merupakan problem. Namun, biasanya dalam sebuah rumah tangga, tidak semua anggota keluarga cukup kuat untuk menahan derasnya angin (terlebih anak kecil). Maka tidak heran jika penghuni rumah yang tusuk sate, sering sakit. Sebaliknya jika terlalu sedikit, penghuni tidak akan mendapat suplai energi yang baik.

Kedua, jika jalan di depan rumah, memiliki arus yang lebih ramai (jalur yang lebih padat), dibandingkan dengan arus jalan yang menusuk. Angin yang datang dari jalan yang menusuk, akan dapat dinetralisir (ditangkis) oleh arus kendaraan di depan rumah. Sehingga angin tusuk sate tidak akan terlalu deras. Ketiga, pintu utama tidak langsung menghadap jalan yang menusuk. Sederas apapun angin yang datang dari jalan yang menusuk, tidak dapat masuk ke rumah. Sehingga tidak akan mempengaruhi penghuninya.

Keempat, dari perspektif bisnis tempat ini sangat menguntungkan. Lokasi yang strategis, menyebabkan orang lebih cepat mengetahui keberadaan sebuah tempat bisnis, dan tentu saja akan mendorong minat orang untuk mendatanginya. Selain itu, media advertising (billboard) pun memiliki nilai jual yang tinggi jika berada di titik tusuk sate (karena jarak pandangnya yang cukup jauh). Meski demikian, kenyamanan bagi pembeli (konsumen) harus diperhatikan juga (tempat parkir, kemudahan menjangkau, kebersihan, keamanan, dll). Kalau memang anginnya benar-benar deras, harus diupayakan sedemikian rupa supaya tereduksi.

Muncul pertanyaan, bagaimana dengan penghuni tempat bisnis tersebut (toko/ restoran/ kantor)? Cara kerja energi dalam mempengaruhi seseorang membutuhkan waktu yang cukup panjang (tidak sesaat). Dimanakah kita menghabiskan sebagian besar waktu kita? Tentu di rumah (di kamar). Jadi, sejauh energi rumah/kamar kita bagus, berada di tempat bisnis yang energinya kurang bagus, tentu tidak akan menjadi masalah. Namun perlu diperhatikan pula, bagi mereka yang menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor, sudah barang tentu penataan kantor menjadi sangat penting.

 

 

 10 Kriteria Dasar Rumah Ber-Feng Shui Baik

 
Bagi yang tidak ingin terlalu rumit berurusan dengan feng shui arah (kompas), di sini ada sepuluh kriteria feng shui rumah yang baik, yang dapat menghindarkan anda dari kemungkinan terburuk. Dalam arti, seandainya energi sebuah ruangan (berdasarkan arah dan usia bangunan) jelek, maka pengaruh negatifnya nya tidak akan berakibat fatal bagi penghuninya jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi.

Kriteria pertama, pintu utama dan kamar tidur tidak terkena sha qi (sudut tajam/ kolom beton menonjol, benda tajam, jalan/ tusuk sate).


Kedua, bangunan berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang sempurna (teras/ balkon tidak termasuk).


Ketiga, setiap ruangan dalam rumah dalam kondisi bersih, rapi, cukup penerangan, tidak lembab, udara mengalir lembut (tidak pengap).


Keempat, tidak ditempatkan kolam di sektor tengah rumah. Kolam di luar rumah (ataupun akuarium di dalam rumah), airnya harus bersih, jernih, tidak bau.


Kelima, pintu tidak saling berhadapan, terlebih pintu utama dan pintu belakang.


Keenam di depan rumah terdapat halaman/ teras yang cukup luas untuk menyuplai energi ke dalam rumah, di belakang ada ’gunung’ (bangunan lain, gunung yang sebenarnya) untuk memampukan rumah mengkonsumsi energi yang ada.


Ketujuh, dapur tidak terletak di sektor Barat Laut.


Kedelapan, , kamar tidur tidak terletak di atas garasi atau dapur yang aktif.


Kesembilan pintu, meja makan, kompor, tempat tidur, tidak terletak bawah kamar mandi/ WC.


Kesepuluh, tidak menempatkan tangga menghadap dan dekat dengan pintu utama.


Jika kesepuluh kriteria tersebut terpenuhi, dan tata letak ruangan benar berdasarkan pemetaan energi (feng shui arah), tentu saja dampaknya dalam meningkatkan keberuntungan bagi penghuni rumah tersebut akan semakin besar. Salam feng shui!